Sunday, August 8, 2010

Iman yang Kuat untuk meraih Janji Tuhan

Tahun 2010 adalah tahun pemulihan dan kelimpahan, bicara mengenai pemulihan dan kelimpahan bisa diibaratkan seperti perjalanan bangsa Israel yang keluar dari Mesir menuju Tanah Perjanjian.

Ulangan 11:8-12
Tanah Mesir (ayat 10) adalah tanah dimana setelah menabur benih harus diberi air dengan jerih payah, sedangkan Tanah Perjanjian (ayat 9c, 11-12)adalah:
1. Suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya,
2. Yang mendapat air sebanyak hujan turun dari langit,
3. Negeri yang dipelihara Tuhan dari awal sampai akhir tahun.

Tanah perjanjian berbicara mengenai keadaan yang penuh kelimpahan berkat, seperti surga di bumi. Pertanyaannya buat kita semua... apa yang harus kita lakukan agar bisa menerima janji Pemulihan dan Kelimpahan ini?

Dalam Ulangan 11:8, dikatakan bahwa, "kamu harus berpegang pada seluruh perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya kamu kuat untuk memasuki serta menduduki negeri, ke mana kamu pergi mendudukinya." Jadi agar bisa masuk dalam Tanah Perjanjian maka hal utama yang harus dilakukan bangsa Israel adalah berpegang pada seluruh perintah TUHAN!

Kenapa kita harus berpegang pada seluruh perintah TUHAN, ayat 8 diatas mengatakan yaitu: supaya kita KUAT! Apanya yang kuat?
IMAN-nya yang kuat. Orang yang kuat di mata Tuhan bukanlah yang berotot dan kekar seperti Simson atau Hercules, tapi orang yang beriman teguh seperti Abraham, Nuh dan pahlawan-pahlawan iman lainnya.

Iman yang kuat itu berguna agar kita bisa masuk dan menduduki (dalam KJV, dipakai adalah kata "possess" yang artinya: mencapai, meraih) Tanah Perjanjian; demikian pula dalam kehidupan ini, jika kita ingin meraih janji hidup kelimpahan yang dijanjikan Tuhan maka kita pun harus memiliki iman yang kuat!

Kenapa kita butuh iman yang kuat jika ingin meraih janji-Nya?
Kembali kita lihat perjalanan bangsa Israel keluar dari Mesir sampai ke Tanah Perjanjian (= perjalanan hidup seorang percaya, mulai dari meninggalkan hidup lamanya sampai meraih janji Tuhan).

Dalam perjalanan bangsa Israel dari Mesir ke Tanah Perjanjian, mereka harus melewati Padang Gurun. Sebagai orang percaya, kita pun harus siap melewati setiap padang gurun yang ada dalam hidup kita, sama seperti bangsa Israel. Perhatikanlah... semua tokoh dalam Alkitab harus melewati padang gurun sebelum mereka dipakai oleh Tuhan dan meraih janji-janji-Nya; bahkan Tuhan Yesus sendiri juga melewati padang gurun tersebut.

Padang gurun bukanlah tempat yang enak, suhu disana ekstrem, jika siang sangat panas, jika malam sangat dingin... Kehidupannya juga keras karena sumber makanan dan minuman sangat minim, belum lagi ancaman hewan-hewan berbisa seperti kalajengking dan ular, lalu ada pula ancaman badai pasir, dan lainnya. Padang gurun adalah gambaran keadaan yang:
- Kering, gersang, tandus,
- Sumber daya yang terbatas,
- Gangguan/masalah (pencobaan, godaan, jebakan, dan lainnya)

Padang gurun, bahasa Inggrisnya: "desert" atau "wilderness" yang berasal dari kata wildness artinya tidak dapat dikendalikan oleh manusia. Singkatnya padang gurun adalah tempat yang keadaannya tidak enak dan tidak dapat kita kontrol, karena itu ada banyak orang yang bersungut-sungut saat berada di padang gurun seperti: Kenapa koq setelah ikut Tuhan... hidupku malah jadi tidak enak ya? Atau kenapa hidup orang yang fasik malah enak-enak saja?

Walaupun bukan tempat yang baik, justru saat berada di padang gurun... kita dapat melihat dan merasakan penyertaan, mujizat serta pertolongan Tuhan dalam hidup kita; bukankah demikian yang dialami bangsa Israel saat berada di padang gurun: diberi manna setiap hari, pakaian tidak menjadi buruk, dituntun oleh tiang awan/tiang api, dan sebagainya.

Dalam keadaan yang tidak enak di padang gurun rohani, hanya yang kuat rohani yang dapat bertahan dan pada akhirnya meraih Janji Tuhan. Kuat rohani berarti mempunyai iman yang kuat, bagaimana caranya agar kita bisa punya iman yang kuat?
Ada 4 langkah, kita sebut dengan 4 M, sebagai berikut:
  1. Mendengar (Membaca) Firman Tuhan: Roma 10:17 "Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus." Tidak cukup hanya mendengar Firman di kebaktian, tapi harus ditambah pula dengan membaca Alkitab, tapi mulai sekarang bacalah dengan suara agar kita juga mendengar dan iman pun bertumbuh,
  2. Merenungkan Firman: merenungkan berarti meneliti, menggali kebenaran Firman dengan bertanya dan mencari jawabannya. Mazmur 1:2-3 ...jika kesukaan kita adalah Firman Tuhan dan merenungkannya siang dan malam, maka Tuhan akan menjadikan apa saja yang kita perbuat berhasil.
  3. Melakukan Firman: Ulangan 6:8 "Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu." Kita jadi saksi yang hidup yang artinya hidup kita sesuai Firman Tuhan, tidak munafik, tidak menjadi batu sandungan. Kehidupan kita ditandai dengan Firman yang menjadi hidup dalam kehidupan kita.
  4. Membagikan Firman: sharing Firman, bersaksi, memberitakan Firman. Memberitakan firman bukan berarti harus menjadi pengkhotbah atau pendeta, tapi bisa dengan kita bersaksi pada orang-orang sekeliling atau yang kita temui (ingat Amanat Agung).

Tahun 2010 adalah tahun pemulihan dan kelimpahan, untuk meraihnya kita harus punya iman yang kuat; dan untuk punya iman yang kuat... kita harus memulainya dengan membiasakan diri membaca dan mendengar Firman Tuhan setiap hari.

Tuhan memberkati!