Monday, July 11, 2011

Tetap Percaya

Hari ini kita sudah melewati pertengahan tahun 2011, di tahun ini Tuhan telah memberikan janji-Nya bahwa Tahun 2011 adalah Tahun Multiplikasi dan Promosi. Selain janji korporat itu tentunya juga ada janji Tuhan untuk pribadi demi pribadi. Satu pertanyaan penting, bagaimana respon kita jika janji itu tak kunjung terwujud dalam hidup kita?

Ada janji Tuhan yang cepat digenapi, tapi ada pula yang butuh proses (lama). Akibatnya sebagai anak Tuhan kita seringkali KHAWATIR akan hidup kita. Apa yang dimaksud dengan khawatir?
Khawatir = takut, cemas; khawatir muncul sebagai respon negatif atas hal-hal yang ditakutkan terjadi dalam hidupnya (belum terjadi tapi sudah timbul ketakutan/kecemasan).

Contohnya, seorang ibu hamil khawatir bagaimana caranya dia harus menghidupi keluarganya saat anaknya lahir nanti, sedangkan sang suami masih belum jelas penghasilannya.

Di jaman sekarang dimana harga barang dan biaya-biaya naik terus, tentunya kelihatan wajar jika ibu hamil itu dan banyak orang lainnya yang khawatir akan keadaan hidup bahkan tidak sedikit yang kemudian jadi stress. Namun sebagai anak Tuhan, kita tidak diijinkan untuk terus khawatir...kenapa? karena sikap khawatir itu bertolak belakang dengan sikap percaya.

Apakah anak Tuhan bisa khawatir? Ya, kan masih manusia... Apakah boleh khawatir? Tidak. So, sebagai manusia... wajar jika saat sedang ada masalah, lalu timbul kekhawatiran, tapi kita tidak boleh terus khawatir. Kita harus pindah dari zona khawatir & masuk dalam zona iman!

Ibrani 11:1 Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Artinya, IMAN = percaya walau belum melihat. Beda 180 derajat dengan khawatir yang artinya takut padahal belum melihat/belum jadi kenyataan.

Sikap percaya bagaimana yang seharusnya kita miliki?

Perhatikan kisah tentang Lazarus di Yohanes 11:1-45, dimana Lazarus sakit, kemudian mati dan sudah mati 4 hari lamanya, namun Tuhan Yesus sejak awal telah berjanji bahwa Lazarus tidak akan mati bahkan dia akan bangkit, percayakah mereka akan hal yang mustahil itu? Orang yang sudah mati 4 hari tentunya sudah mencair dan membusuk, bagaimana mungkin bisa hidup lagi. Ayat 45 jelas mencatat bahwa kebanyakan orang baru percaya setelah melihat.

Yang Tuhan mau bukanlah sikap percaya seperti itu, yang Dia mau adalah iman percaya, mari kita lihat kisah tentang Abraham di Kejadian 15-21, dimana Abraham pertama kali dijanjikan Tuhan akan punya keturunan saat usia Abram 76 tahun, kemudian janji itu diteguhkan lagi saat usia Abraham 99 tahun (keturunan dari Sara bukan wanita lain), dan baru pada saat usia Abraham 100 tahun lah Ishak anak yang dijanjikan-Nya itu lahir. Dan Ibrani 11:11 mencatat: Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia.

Roma 4:19-22 mencatat bahwa saat dalam penantian penggenapan janji Tuhan, iman Abraham tidak menjadi lemah walaupun tubuhnya sudah lemah dan istrinya menopause (kondisi yang mustahil untuk bisa punya keturunan). Abraham tidak bimbang, ia tetap percaya pada janji Tuhan, karena bagi Tuhan tak ada yang mustahil!

Inilah yang disebut iman, walau belum melihat namun percaya, karena itulah Abraham disebut bapa orang beriman, dia tetap percaya pada Tuhan walaupun tidak ada dasar untuk percaya.

Jadi janganlah khawatir walaupun keadaan kelihatan mustahil... namun tetap percaya bahwa Tuhan Yesus adalah Allah yang setia, dan Dia akan menggenapi setiap janji-Nya, karena bagi Tuhan tak ada yang mustahil.

Saat ku tak melihat jalan-Mu
Saat ku tak mengerti rencana-Mu
Namun tetap kupegang janji-Mu
Pengharapanku hanya pada-Mu...

Hatiku percaya, hatiku percaya
Hatiku percaya, selalu kupercaya...


Tuhan memberkati

Thursday, July 7, 2011

Sekilas Tentang CEKER

Beberapa program pelatihan yang ditujukan untuk mengentaskan kemiskinan telah dilakukan secara intensif, ternyata persentase keberhasilannya sangat kecil. Salah satu sebab karena orang yang ikut program tersebut membutuhkan waktu agar bisa menjadi terampil, sedangkan kebutuhan hidupnya sudah sangat mendesak (tidak bisa menunggu waktu). Oleh sebab itulah program pelatihan seringkali menjadi kurang efektif. Untuk mengatasi kendala tersebut maka saat ini disiapkanlah program baru oleh UKMJ BPD GBI DKI Jakarta untuk mengentaskan kemiskinan dengan nama: CEKER.

Apa itu CEKER?

CEKER adalah singkatan dari CREDIT KERAKYATAN, suatu program yang diibaratkan TANGGA, yang disediakan untuk membantu kaum pra sejahtera agar bisa keluar dari kemiskinan! Tangga CEKER inilah yang harus mereka panjat dengan usaha sendiri, agar mereka bisa terus naik dan akhirnya keluar dari garis kemiskinan.

Di dalam CEKER ada beberapa sub program yang bisa dipilih sesuai kebutuhan peserta seperti SIPIN, KADO atau KRING. Keunggulan yang terutama dalam CEKER yaitu adanya pelaksanaan PWK (Pendidikan Wajib Kelompok) yang wajib diikuti oleh semua peserta SIPIN (dimana kehadiran mereka sangat diperhatikan) sebelum mereka mendapatkan bantuan keuangan dari CEKER.

Kenapa PWK diadakan?

Tujuannya untuk menguji niat setiap peserta dan memperlengkapi hati & pikiran serta karakter mereka sehingga mereka siap dan mantap menapaki tangga CEKER sampai akhirnya mereka berhasil BEBAS dari KEMISKINAN.

Tuhan memberkati