Tuesday, September 13, 2011

Lebih dari Pemenang

Dalam Roma 8:37 tertulis, "Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita." Tuhan menjanjikan pada kita, anak-anak-Nya, bahwa kita lebih daripada orang-orang yang menang... kita lebih dari pemenang.

Siapa yang dimaksud orang-orang yang menang atau pemenang?
Dalam suatu pertandingan, orang atau peserta yang pada akhir pertandingan menjadi juara pertama itulah yang layak disebut sebagai pemenang. Bukan juara kedua atau ketiga tapi yang pertama itulah juara atau pemenang sesungguhnya.

Biasanya yang namanya pertandingan harus melewati beberapa tahap/babak/ronde/set agar bisa menjadi juara atau menang, contohnya: pertandingan bulutangkis, sepakbola, tinju, dan lainnya... sehingga yang namanya pemenang bukanlah mereka yang menang dalam tiap tahap/babak/ronde/set, mereka bisa saja mengalami kekalahan dalam tahap-tahap pertandingan tersebut, tapi seorang pemenang adalah dia yang mengakhiri seluruh pertandingan dengan nilai kemenangan.

Jadi, pemenang bukanlah orang yang tidak pernah mengalami kekalahan dalam tahap pertandingan lalu pasrah dengan hasilnya, justru dia harus berjuang terus walaupun posisinya sedang kalah supaya pada akhirnya nanti dia bisa keluar dari tantangan sebagai pemenang. Hasil akhir suatu perlombaan/pertandingan tidak ada yang tahu sebelumnya, peserta yang awalnya unggul bisa jadi akhirnya kalah, yang tadinya tertinggal bisa saja akhirnya menang.

Contohnya: Pada tahun 1974, pertandingan bulutangkis All England berlangsung antara Rudi Hartono melawan Sture Johnson, set pertama sudah direbut oleh Sture dengan score 15-4, sedangkan set kedua posisi score sudah 14-0 untuk Sture, 1 angka lagi maka Sture akan jadi pemenangnya. Semua penonton pasti menyangka bahwa Rudi akan kalah, namun dari posisi yang kritis itu, Rudi berjuang untuk mengubah keadaannya, dia berusaha meraih 1 poin demi 1 poin sampai kemudian score menjadi 14-14 dan akhirnya set kedua bisa direbut oleh Rudi dengan score 17-14. Bahkan selanjutnya set ketiga pun direbutnya dan Rudi pun keluar sebagai pemenang.

Nah, lalu apa maksudnya dengan 'lebih dari pemenang'?

Seorang pemenang baru tahu pasti jika dirinya benar-benar menang saat dia mengakhiri pertandingan sebagai juara, ketika sedang bertanding dia hanya bisa berharap, berjuang dan berusaha semaksimal mungkin agar pada akhirnya nanti dia menang.

Namun tidak demikian dengan orang yang 'lebih dari pemenang', karena dengan adanya janji Tuhan tersebut, berarti kita yang 'lebih dari pemenang' itu sudah tahu bahwa hasil akhir pertandingan kita pasti menang... jadi sebelum memulai dan mengakhiri pertandingan pun kita sudah pasti mendapatkan kemenangan itu.

Kenapa bisa terjadi demikian, kita sudah pasti menang?
Karena sebagai anak Tuhan, kita punya ’backing’ yaitu Tuhan Yesus Kristus!

Jika demikian, bagaimana seharusnya sikap kita sebagai orang percaya dalam pertandingan hidup yang diadakan bagi kita ini, dalam menghadapi setiap masalah yang ada?

1. Tetap kuat dan teguh hati.

Kita tidak lagi berdoa untuk minta kemenangan, karena kita sudah pasti menang; tapi mintalah kekuatan untuk bisa meraih kemenangan itu. Dalam Yosua pasal 1 (ayat 6, 7, 9 dan 18), 4x kata 'kuatkan dan teguhkanlah hatimu!' disampaikan pada Yosua, saat itu Yosua dan bangsa Israel akan memulai perjalanan meraih Tanah Perjanjian, dan janji Tuhan pasti digenapi, Tanah Perjanjian itu pasti jadi milik mereka, mereka pasti menang!

Tapi kenapa Tuhan ingatkan sampai 4x agar Yosua kuat dan teguh hatinya? Karena walaupun Yosua dan bangsa Israel pasti menang, apa yang akan mereka hadapi dalam pertandingan tidaklah menjadi mudah, walaupun ada 'backing' bukan berarti tidak ada perjuangan/usaha; karena itulah kita harus kuat dan teguh hati agar tidak mudah putus asa dalam menjalani tahap-tahap pertandingan, bahkan tetap berusaha sampai akhirnya meraih kemenangan.

2. Tetap tenang dan jangan kuatir.

1 Korintus 10:13 mencatat bahwa pencobaan yang kita alami adalah pencobaan biasa yang tidak melebihi kekuatan manusia; Tuhan juga tidak akan mencobai melebihi kekuatan kita dan saat dicobai itu Tuhan akan beri jalan keluar sehingga kita dapat menanggungnya.

Jadi apapun masalah atau tantangan yang kita hadapi... tetap tenang, jangan kuatir, karena hal itu tidak akan melebihi kekuatan kita bahkan Dia telah berjanji akan memberikan jalan keluarnya.

3. Tetap percaya pada Tuhan.

Seringkali dalam menghadapi masalah, sikap yang mudah muncul adalah kuatir bukan percaya. Percaya (faith) adalah lawan dari kuatir (worry); jika faith artinya percaya walaupun belum melihat, maka worry artinya takut walaupun belum terjadi... jadi bisa disimpulkan bahwa percaya = iman positif, sedangkan kuatir = iman negatif, dan Tuhan tentu tidak mau kita bersikap negatif, karena dari sesuatu yang negatif tidak mungkin dihasilkan buah yang baik.

Ada tertulis di Ibrani 11:3, "Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat." Melalui iman yang positif, yaitu dengan tetap percaya pada Tuhan Yesus, pada Firman Allah, maka suatu janji kemenangan yang saat ini mungkin belum terlihat, pasti akan terjadi dan terlihat dalam hidup kita; karena oleh Dia... kita telah dijadikan lebih dari pemenang!

Tuhan Yesus memberkati...