Wednesday, March 14, 2012

Hidup dalam Roh

Perkenanan atau persetujuan berhubungan dengan tindakan seseorang yang mendatangkan persetujuan atau perkenanan tersebut. Contohnya dalam Kejadian 4:3-5 mengenai persembahan Kain dan Habel, dimana Tuhan berkenan kepada persembahan Habel namun tidak pada persembahan Kain.

Kita dapat melihat bahwa perkenanan tidak ada hubungannya dengan persembahan (karena baik Kain maupun Habel keduanya sama-sama mempersembahkan sesuatu), juga tidak ada hubungannya dengan nilai persembahan (Kain mempersembahkan hasil tanah, sedangkan Habel mempersembahkan lemak dombanya). Kenapa Tuhan berkenan pada persembahan Habel? 1 Samuel 16:7 menjelaskan bahwa Tuhan melihat hati!

Jadi Tuhan tidak melihat tindakan seseorang secara jasmani melainkan secara rohani, bukan persembahan kita yang menjadi pertimbangan-Nya untuk berkenan melainkan siapa diri kita, bagaimana sikap hati kita yang benar di hadapan-Nya...itulah yang mendatangkan perkenanan-Nya atas kita. Atau secara singkat: perkenanan Tuhan ada pada orang yang benar.

Bagaimana caranya agar kita bisa menjadi orang benar?

PL: Mazmur 37:30-31, orang benar punya taurat Tuhan dalam hatinya, taurat bicara mengenai Hukum Tuhan. Namun hukum Taurat itu tidak mudah untuk dilakukan, sehingga sulit untuk menjadi orang benar sesuai standar hukum Taurat.

PB: Roma 8:3-4, puji Tuhan...kedatangan Tuhan Yesus ke dunia dan karya penebusan-Nya di kayu salib telah membuat semua tuntutan hukum Taurat itu bisa digenapi asalkan kita tidak hidup menurut daging, melainkan menurut Roh!

Bahkan dalam Roma 8:8 lebih jelas lagi ditekankan bahwa: Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.

Jadi agar berkenan kepada Allah atau menjadi orang benar, maka kita harus hidup dalam Roh, hidup dipimpin oleh Roh Tuhan.

Lalu, bagaimana caranya agar bisa hidup dalam Roh?

1. Galatia 2:20a: namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Hal pertama yang harus dilakukan jika mau hidup dalam Roh adalah dengan menerima Kristus untuk hidup dalam diri kita, artinya menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi kita. Yang dimaksudkan disini bukanlah perkara menjadi orang Kristen atau dibaptis, melainkan kita sebagai pribadi yang sadar bahwa tadinya kita ini adalah manusia berdosa yang kehilangan kemuliaan Allah, mau bertobat (tanpa paksaan apapun, atau adat istiadat, atau alasan apapun) lalu menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita.

Menerima Kristus adalah tindakan awal kita untuk bisa hidup dalam Roh, karena saat kita menerima Kristus dan mengijinkan-Nya hidup dalam diri kita maka di saat yang sama kita juga telah menerima Roh Kudus.

2. Jika dalam hidup jasmani kita memerlukan makanan/minuman rohani untuk bisa bertumbuh dan bertahan hidup, maka hal yang sama juga diperlukan saat kita hidup dalam Roh. Berapa kali kita makan dalam sehari? Umumnya 3x, makan pagi, siang dan malam...tapi coba kita introspeksi diri kita, berapa kali kita makan makanan rohani dalam sehari?

Hal kedua yang harus dilakukan jika mau hidup dalam Roh adalah makan & minum secara rohani, dan itu berarti sering membaca, merenungkan, melakukan Firman Tuhan serta membangun hubungan pribadi dengan Tuhan (doa, saat teduh).

3. Galatia 2:20b: Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku. Hal ketiga yang harus dilakukan adalah hidup oleh iman dalam Yesus Kristus.

Ibrani 11:6 menegaskan bahwa: tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah.

Kita telah hidup sebagai anak Tuhan walaupun masih tinggal dalam dunia ini, jadi cara hidup kita bukanlah cara hidup yang lama: jika sudah melihat baru percaya, jika sudah mengerti baru melakukan; hidup yang baru sebagai anak Tuhan adalah berjalan bersama Dia dan itu membutuhkan iman, karena seringkali kita belum melihat atau tidak mengerti Dia namun karena percaya kepada-Nya maka kita taat dan melakukan...itulah iman! Jika mengerti baru melakukan itu bukan iman melainkan pengetahuan.

4. Saat ini kita hidup di akhir jaman, dan perihal ini diumpamakan dalam Matius 25 seperti 5 gadis bijak dan 5 gadis bodoh, mengenai 2 tipe gadis ini bisa kita simpulkan bahwa:
- Keduanya sama-sama punya minyak, minyak = urapan Roh Kudus.
- Perbedaanya, yang bijak punya persediaan minyak, sedangkan yang bodoh tidak punya.

Persediaan minyak ini = kepenuhan Roh Kudus, Efesus 5:18 mencatat: hendaklah kamu penuh dengan Roh. Kepenuhan Roh Kudus hanya bisa diperoleh melalui pergaulan/hubungan yang intim dengan Tuhan...inilah hal keempat yang harus dilakukan.

Saat kita penuh dengan Roh Kudus maka tidak mungkin lagi kita berbuat dosa, ada kuasa Roh yang kuat yang menegur, mengingatkan bahkan mencegah kita untuk berdosa!
Semakin kita penuh Roh akan semakin kuat kuasa itu bekerja dalam hidup kita dan otomatis hidup kita menjadi benar.

Yesaya 59:1-2: Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.

Saat hidup kita benar atau tidak berdosa (ada pemberesan setiap saat atas dosa-dosa kita) maka yang terjadi adalah tangan TUHAN akan menyelamatkan dan Dia mendengar setiap seruan kita...bukankah itu sama dengan perkenanan-Nya atas kita.

Tuhan memberkati!