Monday, October 8, 2012

Go to the Next Level

Setiap keluarga tentunya menginginkan keadaan yang lebih baik dalam segala hal. Yang tadinya belum punya rumah alias ngontrak, pasti ingin membeli rumah; yang belum punya anak tentunya ingin segera punya anak; dan sebagainya.

Masuk dalam keadaan yang lebih baik, itulah pengertian sederhana dari istilah NEXT LEVEL (naik tingkat). Naik tingkat berarti keadaan kita dipromosikan ke level yang lebih baik, bukan hanya secara rohani tapi juga secara jasmani. Tuhan rindu sekali untuk membawa anak-anak-Nya naik ke level berikutnya. Seperti janji-Nya, bahwa kita akan menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, kita akan tetap naik dan bukan turun, apabila kita senantiasa mendengarkan perintah TUHAN. Seorang yang naik tingkat berarti mendapat promosi dari Tuhan untuk makin luas pandangannya, makin besar tanggung jawab, makin mengerti apa kehendak Tuhan dan tentunya makin diberkati oleh Tuhan.

Promosi tidak hanya berdampak bagi diri kita sendiri tapi juga bagi lingkungan sekeliling kita. Contohnya dalam sebuah keluarga, jika ada anggota keluarga yang mengalami promosi, tentunya anggota keluarga lainnya juga akan turut menikmatinya. Sayangnya tidak setiap orang percaya bisa mengalami kenaikan tingkat ini walaupun sebenarnya ingin, karena tidak setiap orang sungguh-sungguh berusaha meraihnya. Banyak orang yang hanya ingin hasilnya tanpa mengikuti ujiannya, padahal tanpa ujian tidak akan ada kenaikan tingkat.

Ada seorang anak SD yang pernah bertanya kepada gurunya, “Ibu guru, apakah saya boleh tidak mengikuti ujian akhir?” Jawab bu guru, “Boleh saja kamu tidak ikut ujian, tetapi selamanya kamu harus berada di kelas ini, karena untuk bisa naik kelas, kamu harus ikut ujian dan lulus.” Tentu tidak ada seorang anak yang mau tetap di kelas yang sama apalagi jika teman-temannya sudah naik kelas/lulus sekolah. Kita pun tentu tidak mau menerima keadaan yang hanya begini-begini saja tanpa ada perubahan yang lebih baik.

Oleh karena itu setiap anak Tuhan, apalagi sebagai suami atau ayah, harus siap dan percaya bahwa melalui setiap ujian yang dihadapi, pada akhirnya akan mendatangkan promosi ke tingkat yang lebih tinggi bagi dirinya dan keluarganya. Inisiatif harus dimulai dari seorang suami atau ayah, karena Tuhan menetapkan laki-laki sebagai kepala keluarga baik secara jasmani dan rohani; tapi tentunya para istri atau ibu jangan juga melupakan perannya sebagai penolong dan tiang doa dalam rumah tangga. Dengan kesiapan suami dan dukungan istri maka setiap ujian pasti dapat dilalui, dan sekeluarga akan mengalami promosi, akan tetap naik dan bukan turun.

Bagaimana caranya agar kita bisa mengalami promosi/kenaikan tingkat?

1. Waktu Tuhan

Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya. Jelas apa yang di sampaikan bahwa untuk segala sesuatu ada waktunya, dan kita tidak bisa memaksa bila belum waktunya. Kita harus menangkap pesan Tuhan melalui Gembala Pembina, bahwa tahun 2012 ini adalah tahun perkenanan Tuhan, itu berarti pula bahwa tahun ini adalah waktu-Nya Tuhan untuk mencurahkan perkenanan-Nya bagi kita, tahun ini adalah saat yang tepat bagi keluarga-keluarga dan orang percaya untuk mengalami promosi dari Tuhan. Jangan tunda lagi, berusahalah untuk meraih janji Tuhan di tahun 2012 ini sehingga multiplikasi dan promosi terjadi dalam kehidupan keluarga kita.

2. Ketaatan

Ulangan 28:1 “Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi.” Demikian dikatakan oleh Firman Tuhan, ketaatan pada Tuhan adalah cara untuk mengalami promosi. Ketaatan bukanlah pilihan melainkan keputusan yang harus kita ambil. Perkenanan Tuhan akan ada jika kita melakukan apa yang Tuhan minta untuk kita lakukan hari-hari ini. Mari setiap ayah atau suami mengambil inisiatif untuk mengajak seluruh anggota keluarga melakukan apa yang Tuhan minta, bangun mezbah keluarga, ajarkan Firman Tuhan pada anak-anak sedari dini, dan mulai berjalan taat dalam tuntunan-Nya, pasti berkat Tuhan akan dicurahkan seperti yang dijanjikan-Nya.

3. Perubahan Paradigma

Paradigma adalah cara pandang seseorang terhadap diri dan lingkungannya yang berpengaruh pada cara berpikir, bersikap dan bertingkah laku. Paradigma sangat berpengaruh pada cara kita hidup, sebab sebagaimana paradigma kita maka begitulah jadinya kehidupan kita. Paradigma harus diperbaharui, seperti tertulis di Roma 12:2 “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” Antara suami dan istri harus ada perubahan paradigma dari keadaan sebelum dengan sesudah menikah, dari keadaan sebelum dengan sesudah memiliki anak, dan seterusnya. Setiap ada perubahan kondisi tentunya memerlukan adanya perubahan paradigma, sehingga setiap pasangan bisa beradaptasi dengan keadaan dan mengurangi friksi yang muncul. Keharmonisan dalam keluarga tercipta oleh adanya paradigma yang tepat dan tentunya kesepakatan suami-istri didalamnya.

4. Hidup oleh Roh

Roma 8:8 “Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.” Perkenanan Tuhan sebagai syarat promosi, akan ada jika kita hidup dalam Roh bukan dalam daging. Sebagai anak Tuhan setiap hari kita harus belajar untuk melawan keinginan daging dan hidup dalam tuntunan Roh Kudus, inilah yang dinamakan peperangan rohani. Seringkali kita kurang menyadari hal ini, sehingga kita banyak dikalahkan oleh keinginan daging dan roh-roh jahat, akibatnya promosi hanya menjadi harapan bukan kenyataan. Inilah pentingnya membangun mezbah dalam keluarga kita, dengan adanya mezbah keluarga maka otomatis seorang suami atau ayah akan mengajarkan pada istri dan anak-anaknya untuk hidup dalam tuntunan Roh. Semakin sering mezbah diadakan, akan semakin peka keluarga itu pada tuntunan Roh Kudus, yang menuntun dari satu promosi kepada promosi berikutnya.

Dalam suatu acara permainan/lomba di TV, diperlihatkan berbagai tantangan yang memacu adrenalin peserta maupun penontonnya. Berbagai lomba yang penuh resiko dan tantangan tinggi diadakan, mulai dari perlombaan ketangkasan diatas ketinggian sampai perlombaan menjijikkan seperti memakan makanan yang tidak layak dimakan atau masuk dalam tempat-tempat yang menjijikan. Namun hadiah yang disediakan bagi pemenangnya adalah uang puluhan bahkan ratusan ribu dollar atau paket wisata ke luar negeri! Setiap permainan atau lomba yang menarik tentu sebanding dengan hadiahnya; lomba yang mudah, hadiahnya tentu sederhana sedangkan lomba yang penuh tantangan, imbalannya tentu hadiah yang besar pula.

Demikian pula dengan hidup kita. Semakin sulit ujian yang harus kita hadapi, semakin tinggi level yang Tuhan sediakan untuk kita capai. Karena itu, jangan menyerah! Tetap percaya dan andalkan Tuhan saat menghadapi ujian, karena kita tahu dibalik setiap ujian tersedia promosi yang menarik dari Tuhan!

Gbu...