Sunday, June 13, 2010

Gaya Hidup Beda sebagai Anak Tuhan (1)

Dalam Alkitab, ada tokoh-tokoh yang dipakai oleh Tuhan sejak masa mudanya, dan mereka bukan hanya sukses, tapi dalam keadaan apapun Tuhan membuat mereka senantiasa sukses. Beberapa diantaranya adalah:

  1. Yusuf, dalam Kejadian pasal 37, disambung pasal 39-41:46, dikisahkan bahwa:
    • Yusuf dikasihi oleh ayahnya Yakub (Israel) karena Yusuf anak yang lahir pada masa tuanya dan dia melakukan hal yang baik tidak seperti saudara-saudaranya.
    • Tapi Yusuf dibenci saudara-saudaranya sampai akhirnya dijual sebagai budak. Saat menjadi budak di rumah Potifar, Tuhan menyertai Yusuf sampai akhirnya Yusuf menjadi kuasa atas rumah dan milik Potifar (Kej 39:4).
    • Yusuf seorang yang hidup benar, saat diajak berzinah oleh istri Potifar, dia menolaknya tapi malah difitnah dan akhirnya dipenjara.
    • Tuhan selalu menyertai Yusuf sehingga saat Yusuf dalam penjara pun, dia menjadi kesayangan kepala penjara dan dipercaya mengurus semua tahanan.
    • Singkat cerita... akhirnya dari keadaan sebagai ex narapidana, Yusuf lalu diangkat oleh Firaun menjadi kuasa atas Mesir. Saat jadi Perdana Menteri (orang nomor dua) di Mesir, umur Yusuf baru 30 tahun.

  2. Daniel, dalam Daniel pasal 1-6, dikisahkan bahwa:
    • Daniel dipilih sebagai salah satu anak muda yang akan dididik untuk bekerja dalam istana raja, walaupun bagi mereka disediakan pelabur dari santapan raja dan anggur setiap hari, tapi Daniel (Beltsazar) dan 3 kawannya (Sadrakh, Mesakh, Abednego) berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan hal itu. Dia lebih memilih hanya makan sayur dan minum air setiap hari.
    • Dalam Daniel 1:19-20 dicatat bahwa setelah masa pendidikan, didapati oleh raja, bahwa Daniel dan ke-3 kawan Yehudanya sepuluh kali lebih cerdas dari semua orang berilmu di kerajaannya.
    • Kemudian dalam Daniel 2:48 dicatat bahwa raja menjadikan Daniel sebagai penguasa atas seluruh wilayah Babel dan kepala semua orang bijak di Babel.
    • Tidak hanya sampai disitu, dalam pemerintahan raja-raja selanjutnya, Daniel tetap jadi orang yang tinggi kekuasaannya. Daniel 5:29, saat pemerintahan raja Belsyazar, Daniel diberi kekuasaan sebagai orang nomor tiga di kerajaannya. Lalu dalam Daniel 6:29 disebutkan, bahwa Daniel mempunyai kedudukan tinggi pada zaman pemerintahan Darius dan pemerintahan Koresh, orang Persia.

Perhatikan kehidupan Yusuf dan Daniel, mereka bukan hanya menjadi sukses, tapi dalam segala keadaan... Tuhan senantiasa membuat mereka sukses! Yusuf ditaruh dimanapun (sebagai budak, sebagai narapidana) Tuhan senantiasa membuatnya dikasihi dan menjadi kepercayaan atasannya (second man) hingga akhirnya pun menjadi kuasa atas Mesir (orang nomor dua setelah Firaun); Daniel pun demikian... dalam pemerintahan raja siapapun, Tuhan senantiasa membuatnya dikasihi dan dipercaya oleh raja, sebagai pejabat tinggi bahkan yang tertinggi!

Apa yang membuat semua hal itu terjadi?
Jika kita pelajari kisah mereka dalam pasal-pasal diatas, hal itu terjadi karena Tuhan senantiasa menyertai mereka, tapi kenapa Tuhan selalu menyertai mereka?

Perhatikan di Kejadian 37:2, Alkitab mencatat bahwa sedari muda Yusuf berkelakuan baik dan benar walaupun saudara-saudaranya tidak; lalu perhatikan Daniel 1:8-9, Daniel (dan ketiga kawan sebangsanya) tidak mau menajiskan diri mereka, mereka tetap menjaga kekudusannya dengan tidak makan santapan dan anggur raja, padahal semua anak muda yang lain menyantap hidangan tersebut.

Kedua tokoh ini memiliki GAYA HIDUP YANG BEDA (= Gaya hidup anak Tuhan)... baik Yusuf maupun Daniel, saat mereka mempraktekkan gaya hidup yang berbeda dengan yang dilakukan oleh lingkungannya, mereka malah mendapatkan kasih dari pemimpinnya.

Kenapa bisa demikian?
Matius 6:33 menulis "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."
Yusuf dan Daniel adalah contoh orang-orang yang mengasihi Tuhan... karena itu dalam hidupnya, mereka mempraktekkan gaya hidup yang berbeda sebagai anak Tuhan. Dan karena mereka lebih dulu mengasihi Tuhan (carilah dahulu Kerajaan Allah...) maka pada akhirnya mereka pun dikasihi oleh atasan atau pemimpin mereka (maka semuanya itu akan ditambahkan...)!

Demikianlah yang dimaksud dengan mengasihi Tuhan, mengasihi itu bukan cuma perkataan tapi juga perbuatan. Saat kita memiliki dan melakukan gaya hidup yang beda dengan gaya hidup dunia, itu artinya kita mengasihi Tuhan!

bersambung...

No comments:

Post a Comment