Sunday, January 16, 2011

Tetap Percaya karena Bagi Tuhan Tak Ada yang Mustahil

Hari ini kita sudah berada di awal tahun 2011, di hari yang ke 16... di tahun ini Tuhan memberikan janji-Nya melalui Gembala Pembina: Tahun 2011 adalah Tahun Multiplikasi dan Promosi artinya tahun ini anak-anak Tuhan akan mengalami pelipatgandaan berkat dan ada promosi dari Tuhan. Amin!

Satu pertanyaan penting, apakah setelah kita aminkan janji itu lalu otomatis janji itu akan terjadi dalam hidup kita? Tentu tidak demikian...

Lalu bagaimana caranya agar janji Tuhan (mujizat-Nya) bisa tergenapi dalam hidup kita? Penggenapan janji Tuhan dalam hidup kita tergantung pula dari sikap/respon kita atas hal itu!

Perhatikan kisah dan sikap Abraham berikut ini:
  1. Kejadian 15:1-6, saat Tuhan berjanji dan kita percaya, Tuhan memperhitungkannya sebagai kebenaran (ayat 6); jadi sikap pertama adalah percaya. Saat itu usia Abram sekitar 76 tahun.
  2. Kejadian 17:1-2, Tuhan menegaskan kembali janji-Nya pada Abram, janji yang sama, di saat usia Abram 99 tahun, jadi sudah ada rentang waktu selama 23 tahun dimana Abram menanti penggenapan janji Tuhan dengan setia. Sikap kedua yang harus dimiliki jika ingin melihat penggenapan janji Tuhan adalah sabar.
  3. Kejadian 17:4-6, 9-11, setiap perjanjian pasti ada 2 pihak yang terlibat... demikian pula halnya janji Tuhan juga melibatkan 2 pihak yaitu Tuhan dan kita, ada bagian yang Tuhan kerjakan dan ada bagian yang harus kita kerjakan agar janji itu bisa tergenapi; sikap yang ketiga: kerjakan apa yang jadi bagian kita. Dalam ayat 26-27 Abraham taat menjalankan apa yang menjadi bagiannya, disunat pada usia 99 tahun...
Yang Tuhan janjikan bagi Abraham (Kejadian 15:3-5) ada 2 hal:
  • Abraham akan mempunyai anak kandung,
  • Keturunan Abraham akan sebanyak bintang di langit.
Janji itu dipertegas lagi oleh Tuhan dalam Kejadian 17,
  • ayat 6: Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal raja -raja.
  • ayat 19: ...isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.
Pada Kejadian 21:1-2 & 5, akhirnya anak yang dijanjikan Tuhan (Ishak) lahir bagi Abraham tepat di usianya yang 100 tahun.

Lalu apakah janji Tuhan sudah selesai digenapi? Belum, karena dari dua hal yang Tuhan janjikan baru satu yang digenapi-Nya. Lalu dalam Kejadian 22:1-2, Tuhan minta agar Abraham mempersembahkan Ishak sebagai korban bakaran di gunung Moria, padahal hanya melalui Ishak-lah perjanjian itu kekal selamanya (Kejadian 17:19) suatu ironi bukan?

Mungkin dalam hidup kita mengalami sesuatu yang dijanjikan oleh Tuhan tapi kemudian yang terjadi seolah-olah malah hal yang sebaliknya atau perkembangan yang kelihatan tidak sesuai dengan hal yang dijanjikan-Nya atau justru saat penggenapan janji itu sudah ada di depan mata kemudian seolah buyar/tertunda...

Inilah momen yang penting dalam penggenapan janji-Nya, Tuhan memakai hal ini untuk melihat/menguji apakah kita memiliki sikap yang keempat:

4. Tetap percaya pada janji Tuhan, apapun yang terjadi!

Jika kita yang menjadi Abraham, apakah yang ada dalam hati & pikiran kita dan apakah kita tetap percaya pada janji-Nya saat Dia minta Ishak dikorbankan? Di satu sisi Tuhan menjanjikan sesuatu pada Abraham tapi di sisi lain seolah-olah Tuhan malah melakukan hal yang sebaliknya...

Tapi perhatikan apa tindakan Abraham dalam Kejadian 22:3-10:
  1. Abraham menyiapkan segala yang dibutuhkan untuk mempersembahkan anaknya,
  2. Abraham tetap percaya pada Tuhan (walaupun Tuhan meminta Ishak dikorbankan tapi Abraham tetap percaya bahwa Tuhan sanggup melakukan apa saja untuk tetap memenuhi janji-Nya menjadikan keturunan Abraham sebanyak bintang di langit karena BAGI TUHAN TAK ADA YANG MUSTAHIL!).
Seperti tertulis pada Ibrani 11:17-19 demikianlah iman Abraham pada Tuhan saat diminta mempersembahkan Ishak anaknya.

Ku yakin saat Kau berfirman
Ku menang saat Kau bertindak
Hidupku hanya ditentukan oleh perkataanMu

Ku aman karna Kau menjaga
Ku kuat karna Kau menopang
Hidupku hanya ditentukan oleh kuasaMu

Bagi Tuhan tak ada yang mustahil
Bagi Tuhan tak ada yang tak mungkin
MujizatNya disediakan bagiku
Ku diangkat dan dipulihkanNya

Karena Abraham tidak ragu sedikitpun, maka Tuhan pun berfirman di ayat 12: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku." Dan Tuhan menggantikannya dengan menyediakan seekor domba jantan.

Sekarang ini kita pun dapat melihat bahwa janji-Nya yang kedua pada Abraham sudah terpenuhi... keturunan Abraham, Bapa orang beriman, sungguh sebanyak bintang di langit. Terpujilah Tuhan! Apapun yang dijanjikan-Nya pasti digenapi.

Lukas 1:37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.

Tetap percaya pada janji-Nya apapun yang terjadi...

Saat ku tak melihat jalan-Mu
Saat ku tak mengerti rencana-Mu
Namun tetap kupegang janji-Mu
Pengharapanku hanya pada-Mu...

Hatiku percaya, hatiku percaya
Hatiku percaya, selalu kupercaya...

No comments:

Post a Comment