Wednesday, January 6, 2010

Sikap Perwira di Kapernaum

Matius 8:5-13










Ada 4 sikap yang bisa kita pelajari dari perwira di Kapernaum sehingga mujizat terjadi:

1. Ayat 5: datanglah seorang perwira mendapatkan Dia.

  • Sikap pertama yang harus kita lakukan agar mujizat terjadi dalam hidup kita adalah datang kepada Yesus dan dapatkan Dia!
  • Seringkali yang kita lakukan hanyalah datang kepada Tuhan…seperti kita pergi bertamu ke rumah seseorang, kita mendatangi ke rumahnya tapi orang tersebut tidak ada atau tidak muncul menemui kita… Kenapa kita tidak bisa mendapatkan orang itu? Karena kita tidak tahu kapan dia ada di rumah, bisa juga karena orang itu tidak mengenal kita sehingga tidak mau menemui kita.
  • Tuhan memang bisa kita temui setiap saat, tapi apakah kita sungguh-sungguh mendapatkan Dia? Cara mendapatkan Dia hanya dengan memperbanyak hubungan intim dengan Dia melalui: Doa, Pujian & Penyembahan.

2. Ayat 6: Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita.

  • Sikap kedua yang harus kita miliki adalah punya belas kasih.
  • Perwira ini datang pada Tuhan minta kesembuhan untuk hambanya, pada jaman itu hamba = budak, tidak ada artinya… kalau mati ya tinggal beli yang baru… tapi perwira ini punya belas kasih pada hambanya sehingga dia minta agar Tuhan menyembuhkan hambanya.
  • Saudara jika kita mau mujizat terjadi dalam hidup kita maka kita harus belajar untuk mengasihi orang lain.
  • Saya punya kesaksian: di tahun 2006 lalu, saya mengalami masalah keuangan. Biasanya saya menerima pendapatan dari investasi, tapi tiba-tiba pendapatan itu macet dan mendadak jadi nol… dalam keadaan sulit itu saya diajar oleh Tuhan untuk tetap setia melayani. Dalam pelayanan itu, Tuhan mempertemukan saya dengan 1 pasangan yang saya bimbing yang ternyata sedang mengalami masalah keuangan, dan masalah mereka lebih parah dari yang saya alami, disana saya mengerti bahwa dalam keadaan sulit sekalipun kita harus tetap punya belas kasih, Tuhan menunjukkan pada saya untuk tidak mengasihani diri sendiri tapi mengasihi orang lain. Karena mengalami hal yang sama, saya jadi lebih memahami persoalan mereka dan bisa memberi dukungan yang tepat bagi mereka.
  • Sikap kedua yaitu miliki Belas kasihan dan keinginan untuk melayani.

3. Ayat 8a: Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku.

  • Perwira ini bukan orang Yahudi, sedangkan Yesus adalah orang Yahudi, pada jaman itu tidak lazim jika orang Yahudi bergaul apalagi datang ke rumah org non Yahudi, sehingga perwira itu merasa tidak layak menerima Tuhan Yesus di rumahnya.
  • Perwira ini punya sikap yang rendah hati, ia merasa dirinya tidak layak menerima kehadiran Tuhan Yesus di rumahnya karena ia seorang yang non Yahudi. Dia tidak mau mengotori citra Yesus di mata orang Yahudi lainnya.
  • Jika kita mau mujizat terjadi dalam hidup kita maka sikap ketiga yang harus kita miliki adalah Kerendahan hati.
  • Rendah hati tidak sama dengan rendah diri; rendah hati adalah sikap yang menghargai, lemah lembut dan tidak sombong, walaupun kita sebenarnya mampu, Efesus 4:2 mengatakan: Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.

4. Ayat 8b-9: katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini! maka ia mengerjakannya.

  • Perwira itu adalah seorang pemimpin yang memiliki prajurit bawahan, pangkatnya mungkin centurion (pemimpin 100 orang), di jaman sekarang posisi ini seperti Komandan Kompi (Kapten), dan selain sebagai pemimpin dia sendiri juga punya atasan/pimpinan yang ada diatasnya.
  • Perwira ini mengerti apa yang namanya komando atau perintah, dia juga mengerti tentang otoritas, dengan otoritas yang ada padanya dia bisa memerintah prajurit bawahannya atau hambanya. Dengan komando dari atasannya maka dia akan bergerak.
  • Saudara, perwira ini bukan orang Yahudi, tapi dia mengenal Yesus, dia tahu bahwa Yesus punya kuasa, punya otoritas sebagai Tuhan, karena itu dia percaya bahwa cukup hanya dengan Firman-Nya saja maka hambanya yang sakit itu akan sembuh.
  • Perhatikan ayat 10: iman perwira ini membuat Yesus kaget! Dan akhirnya di ayat 13: mujizat terjadi, hamba perwira itu sembuh!
  • Sikap ke 4 yang harus kita miliki adalah punya Iman yang membuat Yesus tergerak. Bukan hanya percaya saja, tapi miliki iman yang memindahkan gunung.

Mujizat pasti terjadi!

sharing

No comments:

Post a Comment